Banjar,Hidayatullah-Taufik Ismail pernah melakukan penelitian tentang kewajiban baca di SMA seluruh dunia kemudian membandingkannya dengan Indonesia. Dalam penelitian tersebut
America memiliki kedudukan tertinggi dengan kewajiban 32 buku judul buku sastra
selama sekolah. Di Asia sendiri kewajiban baca buku terbanyak adalah Brunei
Darusalam dengan 7 buku, Singapura 6 judul, Malaysia 6 Judul, Thailand 5 judul,
sedangkan Indonesia 0 judul.
Kewajiban
membaca buku sastra bukan ingin menjadikan semua siswa menjadi sastrawan tapi
ingin mengenalkan budaya baca dan manfaatnya
Dalam
rangka meningkatkan minat baca tersebut Pesantren Hidayatullah mendatangkan
penulis-penulis yang berdomisili di sekitar wilayah Kalimantan Selatan. Dalam
kesempatan kali ini penulis yang datang ke sekolah adalah Randu Alamsyah,
beliau merupakan salah satu penulis nasional yang di kenal melalui novel
Jazirah Cinta, Selalu ada Kapal Untuk Pulang, dan terbaru adalah Galuh hati
novel yang berkisah tentang kehidupan para pendulang di Cempaka. Novelnya Jazirah cinta bahkan
telah diterjemahkan dalam bahasa Malaysia juga dibuat film di sana. Dalam novel
terbarunya ini Randu berharap Cempaka bisa jadi Belitong ketika Laskar Pelangi
diterbitkan.
Pesantren Hidayatullah pada kesempatan ini bekerja sama dengan On|Off Solutindo selaku event organizer. ini adalah kerja sama kedua setelah sebelumnya mengadakan kerja sama bertajuk workshop penulisan cerpen sekaligus lomba menulis cerpen Kawa Banua.
Tidak sedikit peserta yang hadir
kala itu mengungkapkan bahwa juga punya cita-cita menjadi penulis. “Saya juga
bercita-cita ingin menjadi penulis bagaimana Kakak bisa mendapatkan inspirasi
menulis seperti itu?” tanya Kamilah salah seorang peserta.
Juga ada yang menanyakan tentang
apa sih enaknya jadi penulis. Randu menjawab : jadi penulis itu mendapatkan
kepuasan batin, dapat uang, dan terkenal.
"Kita sangat senang dengan acara seperti ini, nanti kita upayakan penulis, seniman lain datang juga ke sini, seperti Sandi Firly, Benyamin, Moses Oyes, Arsyad Indradi, Ali Syamsuddin Arsy, Abdurahman El Husaini, Iberamsyah Barbary, dan yang lainnya pokoknya yang mungkin kita hubungi," Tutup Kepala sekolah ketika dilakukan wawancara. (hasan/ponhid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar